kala itu hariku terasa gelap, badan ingin terlelap, di dunia yang semakin gemerlap.
suara halus yang terbungkus rindu juga terdengar seperti auman singa yang haus.
aku menuju ke suatu tempat yang belum pernah terjamah olehku.
ternyata ada kamu yang menunggu kedatanganku.
ketika semua orang sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing, justru aku merasa hampa.
kamu merubah kehampaan itu. ku kecup pipimu yang kenyal berasa seperti puding di siang hari.
hingga akhirnya kamu memanyunkan bibirmu, aku membaca kode dibalik bibirmu itu.
ku lanjutkan dengan mengecup bibirmu, melumatnya hingga aku setengah tidur. kamu juga membalas dengan lumatan-lumatan lembut dan sesekali menggigit kecil bibirku.
jantungku berdebar, aku pertama kali mencium bibir wanita.
kamu menenangkanku dengan mengecup keningku dan berkata. "my first kiss is you"
berbagi dan mengenal
Rabu, 26 September 2012
i miss you when you said "my first kiss is you"
Published with Blogger-droid v2.0.6
Minggu, 24 Juni 2012
Mata Yang Terpejam
kamu bisa melihat kenyataan ini, kamu bisa melihat apa yang ada di sekitarmu dengan jelas.
tapi saat matamu terbuka, kamu tak melihat apapun yang aku lakukan.
karena aku ada di matamu yang terpejam..
Published with Blogger-droid v2.0.6
Jumat, 17 Februari 2012
Main Hati
Aku berkenalan dengannya saat dia sedang ada masalah sama
pacarnya, aku seperti psikolog yang membetahkan diri untuk bersabar mendengar
curhatannya, dan sesekali memberi solusi. Sebut saja namanya Gladys. Saat itu
aku dan Gladys sering bicara tentang
cintanya dengan Riko yang mulai pudar, tak sadar kita juga berbicara dari hati
ke hati tentang rasa sayang antara kita, sampai akhirnya hatiku mulai ditumbuhi
benih-benih cinta darinya.
Aku berharap besar agar Gladys menjadi kekasihku, dan aku
dapat mencerahkan kembali warna hatinya yang pudar. Tapi harapan hanyalah
sekedar harapan, ternyata aku mendapatkan kabar terakhir darinya yang kembali
hangat berhubungan dengan Riko.
Aku mencoba menghapus perasaanku yang berlebihan ke Gladys
pada waktu itu, Aku menyerah, seakan menjadi pecundang yang berlari menjauhi
harapan-harapan itu. tapi aku yakin, racun cintaku pernah masuk ke dalam hatinya.
Beberapa bulan berlalu, aku melihat Gladys jauh di sudut
ruang. Tanpa banyak waktu yang terbuang, perasaanku yang pernah hilang kembali
datang.
Aku mencoba menghampirinya, menguntai pembicaraan yang
sempat kutinggalkan. Kata demi kata maaf mulai terakit menjadi kalimat. Obrolan
semakin hangat karena Gladys sudah putus dengan Riko.
Berselang dua jam saat dimulainya kata pembuka, Gladys dijemput
Artha, pria yang tak asing dalam kehidupanku. Permohonan maaf yang belum
terbalas harus berakhir dengan terpaksa.
Hingga hari Minggu tiba, aku mencoba menemuinya kembali. Kali
ini dia diam seribu bahasa, aku tetap merengekkan kata maaf. Aku sangat merasa
bersalah telah meninggalkannya, menghilang dari kehidupannya, menjadikan diriku
sebagai pecundang yang lari dalam panasnya api cemburu.
Sampai akhirnya Gladys angkat bicara. Lagi-lagi Artha muncul
secara tiba-tiba. Bersamaan dengan itu, Gladys meneteskan air mata. Aku semakin
bingung dengan keadaan ini. Mengapa dia meneteskan air mata yang seharusnya tak
pantas dikeluarkan untukku.
Gladys bercerita dengan tersedu-sedu, “racun cinta yang
pernah kamu kirimkan untukku sedang bereaksi, saat itu aku mulai nyaman
bercerita denganmu. Tapi kenapa kamu hilang seketika? Aku sedih! Sekarang kamu
datang saat aku sudah jadi miliknya”
dengan jari telunjuk mengarah ke Artha.
“sepertinya lagu ini bisa mewakili keadaanku ke kamu saat
ini” lanjutnya sambil memberiku lagu berjudul ‘Aku Yang Akan Pergi’
Sekali lagi aku meminta maaf, “Aku cuma minta maaf, aku
ingin semua kesalahan yang pernah kuperbuat padamu dimaafkan.” Lalu aku pergi
dan dan menghilang. Merasa menjadi pecundang untuk kedua kalinya.
Aku melangkahkan kakiku menjauhinya sambil mendengarkan
lirik lagu dari Band Supernova yang diberikannya.
Perih, kumenjalani.
Sedih yang tak pernah berhenti
Letih, terus kau
sakiti perasaan ini kau bodohi
Dimana dirimu yang
mencintai aku sepenuh hati?
Aku yang akan pergi.
Bila kau enggan memilih. cintaku ini bukan seperti tempat persinggahanmu.
Aku mengambil kesimpulan, ternyata Gladys pernah mengarapkan
sesuatu yang lebih sebelum aku meninggalkannya. Aku menyesal telah
menyia-nyiakan penantiannya sampai akhirnya dia jatuh dalam pelukan Artha.
Semua tahu kalau penyesalan selalu datang di akhir episode.
Dalam pikirku, Gladys akan bahagia bersama Artha.
Waktu terus berlalu, tak sadar sudah sekitar 6 bulan aku
tidak pedulikan Gladys. Aku menjalani hidup seperti biasa,
kuliah-pulang-kuliah-rapat organisasi-kuliah-dan begitu seterusnya. Kesibukan
kuliah memalingkan pehatianku darinya. Bahkan aku benar-benar lupa pernah suka
dia.
***
Ternyata cerita hatiku belum selesei. Kali ini aku melihat
Gladys dengan stylish-nya terbalut
pakaian serba hitam membuat dia terlihat cantik tak seperti biasa. Aku mencoba
menghampiri untuk sekedar bilang “kamu cantik hari ini.”
tak hanya sampai situ. meskipun aku tau dia masih dengan
Artha, tapi aku tak segan mengumbar kata cinta, mungkin ini yang namanya main
hati. Sampai akhirnya kita sering memecah keheningan malam melalui goresann
pesan singkat di handphone. Siapa sih
yang tak galau saat bermain kata bertaburan cinta? Iya aku menganggap dia hanya
sebatas partner galau-ku.
Lama-lama aku semakin terhanyut dalam permainan, yang
tadinya Cuma main galau-galauan sekarang jadi galau beneran. Puncaknya, saat
perayaan valentine 14 Februari 2010, kita saling bertukar kado. Aku memberikan
hadiah valentine buat Gladys dengan wajah memerah, hati yang berdebar,
perassaan yang campur aduk seperti kopi dan susu. Sepertinya aku sedang
merasakan jatuh cinta yang sebenarnya. Aku tak tau apa yang dirasakannya, yang
jelas aku melihat wajahnya yang memerah.
Aku takut kalau dia juga ikut jatuh ke dalam jurang
percintaan yang ku gali. Jika nanti dia menanyakan status kepadaku, aku tak
bisa memberinya kejelasan. Karena aku hanya memenangkan permaian.
Sabtu, 21 Januari 2012
Surat Untuk Kakak
Dear, Adhika Yoga Gama.
Sudah lima tahun kita tak bertatap muka, waktu yang cukup
lama untuk tidak melihat raut wajahmu yang selalu ceria seolah tanpa beban.
Kakak baik-baik kan di sana?
Oh iya, selamat ulang tahun yang ke 30 di tanggal 22 Januari
2012 ini.
Kakak ingin kado apa sekarang? Aku sudah bisa membelikan
kado apapun yg kakak minta, bilang aja kak.
Kakak ingin aku ke sana? iya kak, aku ingin kesana. Memeluk kakak
seerat-eratnya, meneteskan air mata di bahu kakak. lalu aku teriak AKU SAYANG
KAKAK!!
Kak, sekarang Mama selalu sendirian di rumah, tak ada teman
ngobrol untuk menghabiskan waktu sore hari sambil menikmati teh di cangkirnya. Kakak
kita, Mas Radip. sudah sibuk menjalani tugasnya sebagai suami. Adikmu, Mbak Risti.
Dia sedang sibuk mentiti karirnya. Dan aku, sekarang di Bali. Tempat yang
selalu ingin jadi tujuan kakak saat liburan.
Kita ber-empat sudah jarang berkumpul dalam satu atap. Kakak
bisa bayangkan kan, bagaimana sepinya rumah itu? Rumah gedung yang dulu sering kita
banggakan.
Itu saja yang ingin aku ceritakan ke kakak.
Kalau ada waktu bertemu, aku akan meceritakan semua perjalanan
hidup yang sudah ku tempuh selama lima tahun ini ke kakak. hiruk pikuk
kesedihan dan manisnya keceriaan ini.
Terima kasih kak, aku bisa nulis ini karena kakak.
Aku persembahkan penuh surat ini buat kakak. tapi sayang,
tidak ada kotak pos atau jasa titipan kilat yang bertujuan ke Surga.
Titip salam buat Papa ya, kak.
Kalian berdua selalu ada dalam setiap do’aku.
Aku rindu. :’)
Jumat, 20 Januari 2012
SAHABAT PENA
Halo, apa kabar?
Semoga kamu tetap dalam perlindungan Allah.
Kamu ingat ‘kan
kapan pertama kali kita berkenalan? semuanya terasa begitu singkat hingga
akhirnya kita punya kesempatan untuk bertemu.
Iya, pertama kali kita bertemu di Pulau Seribu Pura, Dewata.
Beberapa malam kita lewati bersama, menyantap makan malam
sambil menikmati angin pantai Kuta yang bercampur suara hantaman ombak.
Kita berbincang dari cerita A sampai Z, disana kamu mulai
mengikat aku dengan pesonamu.
Aku selalu menikmati senyum manismu di setiap menit, karena
sayang sekali bila terlewatkan beberapa detik.
Malam-malam itu terasa begitu cepat, sampai akhirnya kamu
harus kembali pulang ke kotamu.
Sekarang, aku merindukan saat-saat kita bertemu lagi.
Hmm..
Maaf, tulisanku ini tidak semanis senyummu yang ku nikmati
pada saat itu, tapi aku selalu mengirim rindu yang paling manis untukmu.
Semoga kita punya kesempatan untuk bertemu lagi. Mungkin di
tempat berbeda.
Di keramaian Ibu Kota, aku akan menemuimu.
Selasa, 17 Januari 2012
Bali Hujan.
Di bali ini aku merantau buat adu nasib, bukan adu ayam, atau adu domba karena di Bali ga ada domba.
tapi kalau mau adu nasib, ga ada lawannya juga.
Aku ini kemana mana selalu sendiri,tadi di jalan liat
pasangan cwe cwo boncengan dipeluk, kayaknya anget tuh. Sbenernya gampang sih
kalo cuman buat nyari anget aja. Ga perlu dipeluk pacar, cukup pake mantel
hujan aja. Tapi aku ga punya mantel. jadi cukup ngolesin balsem ke seluruh tubuh aja.
Udah sampe sini (ceritanya di restoran free wifi)
masih juga sendiri. Duduk di meja sendirian, mungkin abis ngapdet blog ini, ada yg nemenin lah.
Karena kemana mana sendirian, aku suka sebel kalo makan di KFC, masa’ dateng-dateng pelayannya bilang “SELAMAT DATANG KAKAAAAK!!!, ada yang bisa dibantu? Mau
pesan apa?” aku ini anak bungsu WOY! Kamu adikku
dari keturunan mana? Dinasti mana? Dinasti feng? Ling?
Kang? Apa kamu sodaraku dari Negara api waktu belum merdeka? Atau jangan-jangan dia adik yang tertukar (?) kan
kalo ngomongnya “selamat malam sayaang, mau pesen apa?" gitu kan enak, tapi ga cowok juga kali yang ngomong ya. Mau jawab
juga enak, “itu aku mau gorengan paket 3 ga usah isi
cabe, petisnya banyakin.”
Hujan- hujan gini paling enak itu bakar sate. sekarang sudah
banyak hewan hewan kecil yang disate, ada kambing, babi, kelinci, nanti ada sate cicak. eh tapi siapa juga yang mau makan sate cicak?
nah, waktu aku sama temen2
ngumpul, mau bakar sate kelinci, ada temenku yang dateng telat, dia bilang
“sorry telat, di luar hujan angin, bro!” dimana-mana
hujan itu ya air! Kalo hujan angin ga mungkin bisa basah gini!! Akhirnya
terpaksa keringin baju di pembakaran sate.
Minggu, 04 Desember 2011
2000 RUPIAH
Malem ini gue menderita insomnia, jadi maaf kalo tulisan yang anda baca ini cukup menggaggu kesehatan hati, otak dan jiwa.
Bosen ah cerita tentang kuliah muluk, padahal di ruang kuliah juga ga ngapa-ngapain selain (pura-pura) dengerin dosen (sambil mainan hempon). Dan gue suka heran sama dosen yang sudah sadar kalo mahasiswanya mulai bosen tapi tetep aja diterusin ngocehnya. Padahal inti dari kuliah adalah dosen memberikan slide kepada mahasiswanya untuk dipelajari sendiri. Makanya banyak orang heran kalo buku catetan gue penuh dengan gambar gambar yang sebenarnya tidak perlu ada dalam sebuah #caatatankecilmahasiswa. Yg gw gambar juga abstrak, dilihat dari jahu ga jelas, dilihat dari dekat malah amburadul.
*buka dompet* yaahh, duit gw tinggal Rp. 2000 untuk jatah seminggu, kalo lo mikir cukup ato enggaknya, mending gausah dipikir deh, diliat aja udah pasti gak cukup. Hal ini bikin gue mati penasaran sama iklan di TV yang tagline-nya “uang 5000 bisa pake apa ya?” pertama, apakah tidak ada barang seharga Rp.5000 yang bermanfaat. kedua, emang modelnya dongok, atau ketiga, tim kreatifnya ga pernah ngerasain punya uang Rp.2000 aja di kantong.
Sebagai anak kos yang nanggung, sebenernya banyak yg bisa dilakukan dengan uang Rp.2000 bergambar Pangeran Antasari tersebut, *nb: asal bensin motor cukup untuk berpergian* nah, hal yg bisa dilakukan adalah ngerepotin temen lokal. #JENGJENG! Manfaatkan potensi temen lokal yang notabene mampu untuk diberatkan oleh orang-orang kyk gw ini. Contohnya: numpang makan selama seminggu dengan dalih duit tinggal Rp.2000. pasti irit kok pengeluaran.
Dan kalo uang di dompet emang lagi bener-bener kosong, coba masuk ke ATM, siapa tau ada duit orang ketinggalan disana, *kejadian ini pernah gw alamin dua kali dalam dua tahun terakhir, dan tiap ‘nemu’ duit tesebut nominalnya lebih dari sejuta.* I’m a lucky boy #pasangkacamata.
Ada cara lain yang bisa mendukung aksi pengiritan dengan uang Rp.2000 ini. Manfaatkan barang barang yang ada di kampus elo! dipostingan sebelum ini kan bahas klo gw kuliah di Fakultas Peternakan, wajar dong kalo kampus punya kandang ayam. Dan tanpa disadari, itu adalah investasi terbesar pemerintah untuk perbaikan gizi anak kos nanggung kayak gw. Ya.. minimal bisa makan telur setiap hari lah, dan tiap akhir bulan bisa menikmati ayam panggang hasil laboratorium.
Tadi sore, gw manggang ayam hasil lab yang gw pelihara bersama temen-temen, waktu itu praktikum penetasan telur. Setelah telur menetes kami bawa 20 ekor ayam. Iya itu ayam kecil kayak yang biasa dijual dengan warna bervariasi di pasaran, ternyata ayam itu udah gede, karena kita Cuma ber empat wajar lah kalo ada pikiran “potong empat ekor untuk 4 orang” setelah dipanggang, ternyata 4 ekor ayam ini seolah olah terlihat semakin membesar!! Ternyata memang ayamnya besar!! Gak kuat dah ngabisin 4 ekor ayam tadi.
Disini gue ngajak kalian mikir deh, jadi selama ini ayam yang suka dibilang suka matok rejeki orang ternyata malah mengorbankan nyawanya untuk orang-orang kyk gue.. kasian ayam, dia korban kambing hitam. Emang brengsek si kambing hitam ini!!
Langganan:
Postingan (Atom)